Membuat, Menampilkan, Membuka dan Menghapus Database
Membuat
Database
Sintaks
umum SQL untuk membuat suatu database adalah sebagai berikut :
CREATE DATABASE [IF NOT EXISTS] nama_database;
Bentuk
perintah di atas akan membuat sebuah database baru dengan nama nama_database.
Aturan penamaan sebuah database sama seperti aturan penamaan sebuah variabel,
dimana secara umum nama database boleh terdiri dari huruf, angka dan
under-score (_). Jika database yang akan dibuat sudah ada, maka akan muncul
pesan error. Namun jika ingin otomatis menghapus database yang lama jika sudah
ada, aktifkan option IF NOT EXISTS.
Berikut
ini contoh perintah untuk membuat database baru dengan nama “penjualan” :
CREATE DATABASE penjualan;
Jika
query di atas berhasil dieksekusi dan database berhasil dibuat, maka akan
ditampilkan pesan kurang lebih sebagai berikut :
Query OK, 1 row affected (0.02 sec)
Menampilkan
Database
SHOW DATABASES;
Membuka Database
Sebelum
melakukan manipulasi tabel dan record yang berada di dalamnya, kita harus
membuka atau mengaktifkan databasenya terlebih dahulu. Untuk membuka database
“penjualan”, berikut ini querynya :
USE penjualan;
Jika
perintah atau query di atas berhasil, maka akan ditampilkan pesan sebagai
berikut :
Database changed
Menghapus Database
Untuk menghapus suatu
database, sintaks umumnya adalah sbb :
DROP DATABASE [IF EXISTS] nama_database;
Bentuk
perintah di atas akan menghapus database dengan nama nama_database. Jika
databasenya ada maka database dan juga seluruh tabel di dalamnya akan dihapus.
Jadi berhati-hatilah dengan perintah ini! Jika nama database yang akan dihapus
tidak ditemukan, maka akan ditampilkan pesan error. Aktifkan option IF EXISTS
untuk memastikan bahwa suatu database benar-benar ada.
Berikut
ini contoh perintah untuk menghapus database dengan nama “penjualan” :
DROP DATABASE penjualan;
Membuat, Mengubah dan Menghapus Tabel
Membuat
Tabel Baru
Bentuk umum SQL untuk
membuat suatu table secara sederhana sebagai berikut :
CREATE TABLE nama_tabel (
field1 tipe(panjang),
field2 tipe(panjang),
...
fieldn tipe(panjang),
PRIMARY KEY (field_key)
);
field1 tipe(panjang),
field2 tipe(panjang),
...
fieldn tipe(panjang),
PRIMARY KEY (field_key)
);
Bentuk umum di atas merupakan bentuk umum pembuatan
tabel yang sudah disederhanakan. Penamaan tabel dan field memiliki aturan yang
sama dengan penamaan database.
Sebagai contoh, kita
akan membuat tabel baru dengan struktur sebagai berikut :
Nama tabel : pelanggan
Untuk membuat tabel tersebut di atas, query atau
perintah SQL-nya adalah sebagai berikut :
CREATE TABLE pelanggan (
id_pelanggan varchar(5) NOT NULL,
nm_pelanggan varchar(30) NOT NULL,
alamat text,
telepon varchar (20),
email varchar (50),
PRIMARY KEY(id_pelanggan)
);
id_pelanggan varchar(5) NOT NULL,
nm_pelanggan varchar(30) NOT NULL,
alamat text,
telepon varchar (20),
email varchar (50),
PRIMARY KEY(id_pelanggan)
);
Jika query untuk membuat tabel di atas berhasil
dijalankan, maka akan ditampilkan pesan sebagai berikut :
Query OK, 0 rows affected (0.16
sec)
Pada perintah di atas, beberapa hal yang perlu
diperhatikan :
- CREATE TABLE merupakan perintah dasar dari pembuatan table. pelanggan merupakan nama tabel yang akan dibuat. id_pelanggan, nm_pelanggan, alamat, telepon dan email merupakan nama field. varchar dan text merupakan tipe data dari field
- NOT NULL merupakan option untuk menyatakan bahwa suatu field tidak boleh kosong.
- PRIMARY KEY merupakan perintah untuk menentukan field mana yang akan dijadikan primary key pada tabel. 5, 10, 30 dan 50 di belakang tipe data merupakan panjang maksimal dari suatu field. Untuk tipe data date dan text (juga date dan blob) panjang karakter maksimalnya tidak perlu ditentukan. Jangan lupa akhiri perintah dengan titik-koma (;)
Selanjutnya untuk
melihat tabel mhs sudah benar-benar sudah ada atau belum, ketikkan perintah
berikut ini :
SHOW TABLES;
Perintah di atas akan menampilkan seluruh tabel yang
sudah ada dalam suatu database.
Contoh hasil dari perintah di atas adalah sebagai
berikut :
Untuk melihat struktur tabel “mhs” secara lebih
detail, cobalah perintah atau query sebagai berikut :
DESC pelanggan;
DESC
merupakan singkatan dari DESCRIBE
(dalam query bisa ditulis lengkap atau hanya 4 karakter pertama) dan pelanggan adalah nama tabel yang akan
dilihat strukturnya. Dari perintah di atas, akan ditampilkan struktur tabel pelanggan sebagai berikut :
Dari struktur tabel mhs yang ditampilkan di atas,
dapat diketahui bahwa:
- Terdapat 5 (lima) field dengan tipe masing-masing.
- Primary Key dari tabel pelanggan adalah id_pelanggan. Lihat kolom Key pada field id_pelanggan.
- Untuk field id_pelanggan dan nm_pelanggan defaultnya tidak boleh kosong. Lihatlah kolom Null dan Default pada field id_pelanggan dan nm_pelanggan.
- Untuk field alamat, telepon dan email default-nya boleh kosong Lihatlah kolom Null dan Default pada field alamat dan telepon.
Mengubah
Struktur Table dengan ALTER
Untuk mengubah struktur suatu tabel, bentuk umum
perintah SQL-nya sebagai berikut :
ALTER TABLE nama_tabel
alter_options;
dimana :
- ALTER TABLE merupakan perintah dasar untuk mengubah tabel.
- nama_tabel merupakan nama tabel yang akan diubah strukturnya.
- alter_options merupakan pilihan perubahan tabel. Option yang biasa digunakan, beberapa di antaranya sebagai berikut :
» ADD
definisi_field_baru
Option ini digunakan untuk menambahkan field baru dengan
“definisi_field_baru” (nama field, tipe dan option lain).
Option ini digunakan untuk menambahkan field baru dengan
“definisi_field_baru” (nama field, tipe dan option lain).
» ADD INDEX
nama_index
Option ini digunakan untuk menambahkan index dengan nama
“nama_index” pada tabel.
Option ini digunakan untuk menambahkan index dengan nama
“nama_index” pada tabel.
» ADD PRIMARY
KEY (field_kunci)
Option untuk menambahkan primary key pada tabel
Option untuk menambahkan primary key pada tabel
» CHANGE
field_yang_diubah definisi_field_baru
Option untuk mengubah field_yang_diubah menjadi
definisi_field_baru
Option untuk mengubah field_yang_diubah menjadi
definisi_field_baru
» MODIFY
definisi_field
Option untuk mengubah suatu field menjadi definisi_field
Option untuk mengubah suatu field menjadi definisi_field
» DROP
nama_field Option untuk menghapus field nama_field
» RENAME TO
nama_tabel_baru Option untuk mengganti nama table
Beberapa contoh variasi perintah ALTER untuk mengubah struktur suatu
tabel antara lain :
1. Menambahkan field “tgllahir” ke tabel
pelanggan
ALTER TABLE pelanggan ADD tgllahir date NOT NULL;
2. Menambahkan primary key pada suatu tabel
ALTER TABLE pelanggan ADD PRIMARY KEY(id_pelanggan);
3. Mengubah tipe field tgllahir menjadi varchar
dalam tabel pelanggan
ALTER TABLE pelanggan MODIFY tgllahir varchar(8) NOT
NULL;
4. Menghapus field tgllahir dari tabel
pelanggan
ALTER TABLE pelanggan DROP tgllahir;
Mengubah
Nama Tabel
Untuk mengubah nama
suatu tabel, dapat menggunakan perintah SQL sbb :
RENAME TABLE pelanggan TO plg;
ALTER TABLE plg RENAME TO pelanggan;
ALTER TABLE plg RENAME TO pelanggan;
Perintah di atas akan mengubah tabel pelanggan
menjadi plg dan sebaliknya.
Menghapus
Tabel
Untuk menghapus sebuah tabel, bentuk umum dari
perintah SQL adalah sebagai berikut :
DROP TABLE nama_tabel;
Contohnya kita akan menghapus tabel dengan nama
“pelanggan” maka perintah SQL-nya adalah :
DROP TABLE pelanggan;
Menambah Record dengan INSERT
Bentuk umum perintah SQL untuk menambahkan record
atau data ke dalam suatu tabel adalah sebagai berikut :
INSERT INTO nama_tabel VALUES (‘nilai1’,’nilai2’,...);
atau dapat dengan bentuk sebagai berikut :
INSERT INTO
nama_tabel(field1,field2,...) VALUES
(‘nilai1’,’nilai2’,...);
atau dapat juga dengan bentuk sebagai berikut :
INSERT INTO nama_tabel SET
field1=’nilai1’, field2=’nilai2’,...;
Sebagai contoh, kita akan menambahkan sebuah record
ke dalam tabel pelanggan yang telah kita buat sebelumnya. Berikut ini perintah
SQL untuk menambahkan sebuah record ke dalam tabel pelanggan :
INSERT INTO pelanggan VALUES ('P0001', 'Achmad
Solichin','Jakarta Selatan', '0217327762', 'achmatim@gmail.com');
Jika perintah SQL di atas berhasil dieksekusi maka
akan ditampilkan pesan sebagai berikut :
Query OK, 1 row affected (0.00 sec)
Setelah perintah SQL di
atas berhasil dieksekusi, maka record atau data dalam tabel pelanggan akan
bertambah. Jalankan perintah berikut ini untuk melihat isi tabel pelanggan
!
SELECT * FROM pelanggan;
Dan berikut ini hasil dari perintah SQL di atas :
Mengedit Record dengan UPDATE
Proses update bisa
sewaktu-waktu dilakukan jika terdapat data atau record dalam suatu tabel yang
perlu diperbaiki. Proses update ini tidak menambahkan data (record) baru,
tetapi memperbaiki data yang lama. Perubahan yang terjadi dalam proses update
bersifat permanen, artinya setelah perintah dijalankan tidak dapat di-cancel
(undo).
Bentuk umum perintah
SQL untuk mengedit suatu record atau data dari suatu tabel adalah sebagai
berikut :
UPDATE nama_tabel SET field1=’nilaibaru’ [WHERE kondisi];
Pada perintah untuk update di atas :
- UPDATE merupakan perintah dasar untuk mengubah record tabel.
- nama_tabel merupakan nama tabel yang akan diubah recordnya.
- Perintah SET diikuti dengan field-field yang akan diubah yang mana diikuti juga dengan perubahan isi dari masing-masing field. Untuk mengubah nilai dari beberapa field sekaligus, gunakan koma (,) untuk memisahkan masingmasing field.
- Perintah WHERE diikuti oleh kondisi tertentu yang menentukan record mana yang akan diedit (diubah). Perintah WHERE ini boleh ada boleh juga tidak. Jika WHERE tidak ditambahkan pada perintah update maka semua record dalam tabel bersangkutan akan berubah.
Perhatikan beberapa contoh perintah
UPDATE tabel pelanggan berikut ini !
1. Mengubah alamat menjadi “Tangerang” untuk
pelanggan yang
mempunyai id ‘P0001’
mempunyai id ‘P0001’
UPDATE pelanggan SET alamat='Tangerang' WHERE id_pelanggan='P0001';
Dan jika
query di atas berhasil dieksekusi maka akan ditampilkan hasil
sebagai berikut :
sebagai berikut :
Query OK, 1 row affected (0.27 sec)
Rows matched: 1 Changed: 1 Warnings: 0
2. Mengubah email menjadi “budi@luhur.com” dan
alamat menjadi
“Bandung” untuk pelanggan yang mempunyai id_pelanggan ‘P0002’
“Bandung” untuk pelanggan yang mempunyai id_pelanggan ‘P0002’
UPDATE pelanggan SET email='budi@luhur.com',
alamat='Bandung' WHERE
id_pelanggan='P0002';
Menghapus Record dengan DELETE
Proses delete dilakukan
jika terdapat data atau record dalam suatu tabel yang perlu dihapus atau
dihilangkan. Perubahan yang terjadi dalam proses delete bersifat permanen,
artinya setelah perintah dijalankan tidak dapat di-cancel (undo). Jadi
berhati-hatilah dengan perintah delete !
Bentuk umum perintah
SQL untuk menghapus suatu record atau data dari tabel adalah sebagai berikut
:
DELETE FROM nama_tabel [WHERE kondisi];
Pada perintah untuk delete di atas :
- DELETE FROM merupakan perintah dasar untuk menghapus suatu record dari tabel.
- nama_tabel merupakan nama tabel yang akan dihapus recordnya.
- Perintah WHERE diikuti oleh kondisi tertentu yang menentukan record mana yang akan dihapus (didelete). Perintah WHERE ini boleh ada boleh juga tidak. Namun demikian, jika WHERE tidak ditambahkan pada perintah delete maka semua record dalam table bersangkutan akan terhapus. Jadi jangan lupa menambahkan WHERE jika kita tidak bermaksud mengosongkan table.
Perhatikan beberapa contoh perintah DELETE dari tabel pelanggan berikut ini
!
1. Menghapus data pelanggan yang mempunyai
id_pelanggan P0005
DELETE FROM
pelanggan WHERE
id_pelanggan='P0005';
Dan jika
query di atas berhasil dieksekusi dan record yang akan
dihapus ada, maka akan ditampilkan hasil sebagai berikut :
dihapus ada, maka akan ditampilkan hasil sebagai berikut :
Query OK, 1 row affected (0.11 sec)
2. Menghapus semua pelanggan yang beralamat di
“Bandung”
DELETE FROM pelanggan WHERE
alamat='Bandung';
Menampilkan Record dengan SELECT
Perintah SELECT
digunakan untuk menampilkan sesuatu. Sesuatu di sini bisa berupa sejumlah data
dari tabel dan bisa juga berupa suatu ekspresi. Dengan SELECT kita bisa
mengatur tampilan atau keluaran sesuai tampilan yang diinginkan.
Bentuk dasar perintah SELECT data dari tabel adalah
sebagai berikut :
SELECT [field | *] FROM nama_tabel [WHERE kondisi];
Perhatikan beberapa contoh perintah SELECT dari
tabel pelanggan berikut ini !
1. Menampilkan seluruh data atau record (*) dari
tabel pelanggan
SELECT * FROM pelanggan;
Dan jika query di atas berhasil dieksekusi maka akan
ditampilkan hasil sebagai berikut :
2. Menampilkan field id_pelanggan dan nm_pelanggan
dari seluruh
pelanggan dalam tabel pelanggan
pelanggan dalam tabel pelanggan
SELECT id_pelanggan,
nm_pelanggan FROM pelanggan;
Jika query di atas berhasil dieksekusi maka akan
ditampilkan hasil sebagai berikut :
3. Menampilkan id, nama dan alamat dari data
pelanggan yang
mempunyai id P0006
mempunyai id P0006
SELECT id_pelanggan,
nm_pelanggan, alamat FROM pelanggan WHERE id_pelanggan = 'P0006';
Hasil query di atas adalah sbb :
4. Menampilkan id, nama dan email data semua
pelanggan yang
mempunyai email di yahoo
mempunyai email di yahoo
SELECT id_pelanggan,
nm_pelanggan, email FROM pelanggan WHERE email LIKE '%yahoo%';
Hasil query di atas adalah sbb :
Berikut ini operator perbandingan yang dapat
digunakan untuk membandingkan dua buah nilai dalam MySQL :
- Operator =, akan bernilai TRUE jika nilai yang dibandingkan sama.
- Operator != atau <>, akan bernilai TRUE jika nilai yang dibandingkan TIDAK SAMA (berbeda).
- Operator >, akan bernilai TRUE jika nilai yang pertama lebih besar dari nilai kedua.
- Operator >=, akan bernilai TRUE jika nilai yang pertama lebih besar atau sama dengan nilai kedua.
- Operator <, akan bernilai TRUE jika nilai yang pertama lebih kecil dari nilai kedua.
- Operator <=, akan bernilai TRUE jika nilai yang pertama lebih kecil atau sama dengan nilai kedua.
5. Menampilkan data semua pelanggan yang beralamat
di Jakarta
Selatan dan mempunyai email di gmail.
Selatan dan mempunyai email di gmail.
SELECT id_pelanggan,
nm_pelanggan, alamat, email FROM pelanggan WHERE alamat = 'Jakarta Selatan' && email LIKE '%gmail.com';
Hasil query di atas adalah sbb :
Berikut ini operator penghubung yang dapat digunakan untuk menghubungkan antara dua
kondisi dalam MySQL :
- Operator && atau AND, akan menghubungkan dua kondisi dimana akan bernilai TRUE jika kedua kondisi bernilai TRUE.
- Operator || atau OR, akan menghubungkan dua kondisi dimana akan bernilai TRUE jika salah satu atau kedua kondisi bernilai TRUE.
- Operator !, akan me-reverse nilai suatu kondisi logika.
6. Menampilkan semua data pelanggan secara urut
berdasarkan nama
pelanggan dengan perintah ORDER BY
pelanggan dengan perintah ORDER BY
SELECT id_pelanggan,
nm_pelanggan FROM pelanggan ORDER BY nm_pelanggan;
Hasil query di atas adalah sbb :
7. Menampilkan semua data pelanggan secara urut
berdasarkan nama
pelanggan secara DESCENDING
pelanggan secara DESCENDING
SELECT id_pelanggan,
nm_pelanggan FROM pelanggan ORDER BY nm_pelanggan DESC;
Hasil query di atas adalah sbb :
8.
Menampilkan 3 record (data) pertama dari tabel pelanggan secara
urut berdasarkan nama pelanggan dengan LIMIT
urut berdasarkan nama pelanggan dengan LIMIT
SELECT id_pelanggan,
nm_pelanggan FROM pelanggan ORDER BY nm_pelanggan LIMIT 0,3;
Hasil query di atas adalah sbb :
Keterangan
Pada query di atas bentuk LIMIT digunakan untuk membatasi hasil tampilan. LIMIT banyak
digunakan untuk menampilkan data yang relatif banyak. Format fungsi LIMIT
adalah sebagai berikut :
LIMIT
awal, jumlah_record
9. Menampilkan jumlah record yang ada di tabel
pelanggan.
SELECT COUNT(*)FROM pelanggan;
Hasil query di atas adalah sbb :
Itulah Perintah Perintah Mysql Dari saya kalaw ada kurang mohon maaf :D